PRINSIP & KONSEP PROGRAM


KEBIJAKAN & PRINSIP PROGRAM


    PRINSIP PROGRAM
  • Kebersinambungan (sustainability) memastikan bahwa manfaat yang dinikmati oleh kelompok sasaran dapat bertahan meskipun program telah berakhir.
  • Daya Jangkau (outreach) sumber daya yang terbatas dapat memberikan manfaat bagi sebanyak mungkin rumah tangga miskin. Komoditas atau subsektor yang dipilih harus menjadi sumber mata pencaharian bagi banyak orang miskin.
  • Dampak Pengentasan Kemiskinan (poverty impact) memastikan bahwa penerima manfaat adalah benar-benar masyarakat miskin. Perlu dilakukan identifikasi di manakah kelompok miskin berada dan dilakukan pemilihan komoditas atau subsektor yang relevan untuk penghidupan merek.
  • RUANG LINGKUP

    PETI KOIN BERMANTRA dilaksanakan untuk kelompok masyarakat miskin yang produktif di desil 1 dan desil 2 bidang pertanian, peternakan, perikanan, perhutanan, perindustrian, dan perdagangan, koperasi dan usaha mikro kecil, perkebunan, dan lain-lain.

    ADVOKASI KEBIJAKAN, REGULASI DAN INFRASTRUKTUR
  • Kebijakan anggaran di Kabupaten
  • Kebijakan anggaran di Provinsi
  • Regulasi terkait pengembangan komoditas
  • Pembangunan infrastruktur terkait pengembangan komoditas di Kabupaten
  • Sinkronisasi program di Pusat, Provinsi, dan Kabupaten

KONSEP PROGRAM


    Usaha Ekonomi Produktif Masyarakat Pedesaaan
  • Bagian dari program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan ekonomi dalam bentuk pemberdayaan kelompok masyarakat yang memiliki usaha produktif (usaha mikro/usaha kecil), dengan pola keperantaraan pasar berbasis produk unggulan daerah.
  • Sasaran program ini adalah kelompok masyarakat miskin yang produktif dan bekerja di sektor pertanian (dalam arti luas) di wilayah pedesaan.
  • Tujuan progam : meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat secara mandiri (income generating).
  • Keperantaraan Pasar (Market Linkages)
  • Menciptakan akses pasar baru /memperkuat yang sudah ada.
  • Dalam bentuk model bisnis di antara UMK, Mitra Lokal, dan Mitra Swasta.
  • Mencakup transaksi jual beli, jasa, dan investasi.
  • Pada akhirnya menghasilkan kenaikan pendapatan bagi UMK dan kenaikan omzet serta keuntungan bagi para mitra.
  • Tidak ada satu bentuk bisnis model yang menjadi patokan, karena bentuk bisnis model mengikuti kebutuhan solusi atas akar permasalahan yang sifatnya spesifik di setiap sektor dan lokasi.
Kolaborasi Program Multi-Stakeholder

Perlu kerjasama dan kolaborasi antar stakeholders untuk mewujudkan masyarakat miskin Jawa Timur yang mandiri tidak mungkin dapat diwujudkan secara instan dan dalam jangka pendek, al. melalui asistensi teknis, sumber daya manusia, sumber pengetahuan, maupun keuangan.

×