Detail Acara & Kegiatan Kabupaten

Hasil Pertemuan Tengah Semester, Tenaga Pendamping dan Pokja di Bondowoso Siap Fasilitasi Keperantaraan Pasar untuk Pokmas

Dalam upaya mengawal program Peti Koin Bermantra di Bondowoso, Pokja (Kelompok Kerja) dan tenaga pendamping lakukan pertemuan tengah semester terkait keperantaraan pasar untuk kelompok binaan (Kamis, 08 Juni 2023). Dalam kegiatan tersebut, peserta yang hadir dari Pokja adalah BP4D, Dinas Peternakan dan Perikanan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, dan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan. Sementara itu, dari pihak tenaga pendamping adalah Fasilitator Keperantaraan Pasar, PKM Peternakan, PKM Pertanian, PKM Perindustrian dan PKM Perikanan.

Pada rapat koordinasi tersebut, selain setiap Pokja dan tenaga pendamping melakukan pemaparan progres terkait evaluasi tengah semester, mereka juga fokus terhadap isu utama, yakni keperantaraan pasar bagi setiap kelompok binaan. Di tahun 2023 ini, Bondowoso menjadi salah satu kabupaten diantara 17 kabupaten lainnya yang tergabung dalam Peti Koin Bermantra di Jawa Timur untuk melakukan percepatan pada model program yang baru. Pasalnya, terdapat dua kelompok binaan yang berada di dua titik lokasi yang akan menjadi pilot project keperantaraan pasar, yakni Kelompok Tani Rimba Jaya 3 (Desa Bandilan) dan Kelompok Pembudi Daya Ikan Buah Sonar (Desa Sempol). Secara geografis, keduanya saling berdekatan karena masih berada di satu kecamatan yang sama, yaitu Kecamatan Prajekan.

Sejauh ini, Poktan Rimba Jaya 3 sudah berhasil melakukan MoU atau Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Koperasi Agrofarm Bondowoso sebagai mitra lokal dan PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk sebagai mitra swasta. Sedangkan untuk Pokdakan Buah Sonar, untuk di pakan, mitra yang telah terjalin adalah PT. Efishery. Sementara itu, perihal hasil paska panen, Buah Sonar akan dikawal untuk bermitra dengan salah satu aggregator potensial atau tengkulak sebagai mitra lokalnya. Kedepan, semua kelompok binaan dalam program Peti Koin Bermantra ini, secara bertahap, akan difasilitasi pasarnya. Dengan hal ini, maka harapannya, selain bantuan tepat sasaran, bantuan juga akan tepat guna dan tepat tujuan. "Dengan model seperti ini, dengan kesepakatan dan keseriusan antara Pokja, tenaga pendamping, pemerintah secara umum, dan pihak-pihak lain yang terkait, maka kelompok masyarakat miskin binaan tidak perlu lagi merasa bingung dan susah dalam mencari pasar dan menjual produknya. Tidak hanya itu, tujuan pengentasan kemiskinan, utamanya di Kabupaten Bondowoso, akan sedikit demi sedikit tercapai," pesan Fasilitator Keperantaraan Pasar sebelum acara pertemuan tengah semester ditutup.